Monday, January 18, 2010

Hati-hati Tipu Daya Setan

'Audzubillaahi minasy-syaithaanir-rajiim,
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim,

Artikel ini saya tulis, karena kekhawatiran saya, kesedihan saya akan pandangan-pandangan salah orang-orang diluar sana. Akhir-akhir ini saya banyak menemukan forum-forum maupun artikel-artikel bernada mengkotorkan dan menghinakan Islam, agama yang saya yakini. Jujur, pertama saya membaca isi forum/artikel-artikel tersebut, yang saya rasakan adalah kesedihan, kesedihan melihat saudara-saudara (satu Bapak, Adam AS) saling mengolok-olok personal ke personal maupun kaum ke kaum yang lain. Bukankah kita bersaudara, kita sama-sama keturunan Adam (kecuali anda yang meyakini Darwin bersama antek-anteknya, mungkin anda seorang keturunan primata berbulu lebat bernama Lucy, hehe...). Bukankah kita ini manusia dan keturunan manusia yang dianugerahkan akal dan hati/perasaan (sekali lagi, kecuali anda yang meyakini Darwin, mungkin anda manusia dan keturunan makhluk yang telah disebutkan tadi).

Dari kunjungan-kunjungan (ke forum atau web) yang saya lakukan, pada dasarnya topik yang diangkat hanyalah hasil pemikiran emosi sesaat. Mereka berangkat dari kebencian dengan mengatasnamakan logika. Mereka hanya berargumen berdasar hipotesa dan analisa kurang mendalam. Mereka hanya berbicara dari apa yang mereka lihat, tanpa tahu dan tak mau tahu kenapa hal itu bisa terjadi (kaum materialis).

Dalam opini saya, apa yang mereka katakan hanyalah buah analisa terhadap seseorang atau beberapa orang (bukan kaum/golongan) tapi menujukannya kepada suatu kaum/golongan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kucing itu berwarna hitam karena kita melihat seekor atau beberapa kucing yang berwarna hitam, tapi yang pantas kita katakan adalah ada kucing atau beberapa kucing yang berwarna hitam. Saya tidak akan bertindak bodoh untuk menuduhkan suatu hal kepada kaum nasrani, yahudi ataupun yang lainnya (maaf) tanpa saya tahu pasti apa dan seperti apa mereka secara utuh.

Saya ambil contoh misalnya, mereka katakan Islam itu pembunuh, perampok dan sebagainya. Padahal bukan Islam yang sebenarnya sedang mereka bicarakan, tapi orang atau beberapa orang yang mengatakan dirinya menganut Islam. Islam pada dasarnya lahir dengan damai dan berangkat untuk perdamaian. Jika anda tidak percaya, pelajarilah dasar-dasar syari'at dalam Islam (rukun Islam), didalamnya tidak ada kekerasan sedikitpun. Saya bukan sedang mendikte anda, jadi lebih baik anda pelajari sendiri supaya lebih transparan.

Satu lagi yang menarik perhatian saya tentang tuduhan orang-orang diluar sana adalah mereka mengatakan, bahwa Rasulullah SAW adalah seorang pedofilia (penyuka anak kecil). Mungkin (karena mereka tidak begitu jelas kenapa mereka berpendapat seperti itu) hal ini dikarenakan Rasulullah menikahi Siti Aisyah. Rasulullah menikahi Siti Aisyah pada saat berusia tujuh tahun, tapi beliau tidak melakukan hubungan hingga usia Aisyah menginjak sembilan tahun (usia dimana seorang wanita secara biologis dapat dibuahi). Lalu kenapa hal ini diperdebatkan? Apa yang dilakukan Rasulullah terhadap Aisyah adalah sah. Lagipula pernikahan itu tidak terjadi dengan paksaan, dan pada saat itu memang tidak ada aturan yang mengatur usia minimal seorang wanita dapat menikah seperti sekarang ini, pernikahan itu sah dan manusiawi. Beda dulu beda sekarang, saya juga kurang sependapat bila hal yang sama dilakukan pada saat sekarang ini. Karena UUD mengaturnya, dan muslim selaku yang menjalankan Islam diperintahkan untuk taat kepada pemerintah dan pemimpin yang baik. Saya berpendapat seperti itu karena saya merasakan kebaikan dan kebenaran aturan itu dimasa sekarang.

Satu hal lagi mengenai terorisme atas nama Islam, saya berpendapat mereka hanyalah korban-korban keburu-buruan dalam menafsirkan ajaran Islam, sama seperti orang-orang diluar sana dengan pendapat-pendapatnya tentang Islam. Dalam Islam dikenal nasakh. Nasakh adalah penyamaran suatu ayat oleh ayat lain. Misal suatu ayat memerintahkan muslim untuk memerangi orang kafir, dan pada ayat lain disebutkan muslim melakukan perlawanan disaat keadaan teraniaya. Maka dari dua ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa muslim berperang terhadap kafir hanya diperbolehkan jika memang kafir telah menganiaya dirinya. Lalu bagaimana dengan alasan para terorisme yang mengatakan mereka melakukan aksinya karena mereka mendapati saudara muslimnya diluar negeri sana, atau di dalam negeri bahkan, dianiaya oleh orang-orang yang mereka sebut kafir? Saya rasa mereka salah sasaran, karena yang menjadi korban aksi mereka bukanlah orang yang mereka sebut telah menganiaya saudaranya. Seperti saya katakan di awal, kita tidak dapat menganalogikan suatu kaum dari sebagian dari kaum tersebut.

Untuk sementara, cukup sampai disini dulu artikel saya kali ini. Pesan yang dapat saya sampaikan dari artikel ini adalah, jika anda hendak mengetahui sesuatu, jangan pelajari dari sebagiannya, tapi pelajarilah dari keseluruhannya, karena dari situ anda akan mendapatkan kemurnian dari apa yang anda pelajari. Ketahuilah apa yang anda katakan, jangan katakan apa yang anda ketahui (apalagi kalau belum di analisa). Saya tidak sedang mendikte ataupun mempengaruhi anda, saya hanya menyampaikan opini saya. Jika anda kurang setuju dengan opini saya ini, silahkan pelajari kesalahan saya menurut transparansi pemikiran anda. Mudah-mudahan tidak ada yang tersinggung dengan artikel saya ini.

Fastabiqul-khairat wal-hamdulillaah