Harian Global - Siapa sih yang nggak pernah dengar Grand Canyon..? Bukan saja indah, ngarai dan jurang di tempat ini yang kabarnya menjadi tempat tinggal penduduk asli benua Amerika ini kini telah kedatangan wahana baru dalam bentuk skywalk. Dari jembatan berarsitektur unik ini Anda dapat menyaksikan bukti kebesaran Tuhan yang menciptakan dunia dengan segala keunikannya.
Grand Canyon berjarak 3,5 jam (193 kilometer) dari kota judi Las Vegas menuju Canyon County.Perjalanannya sendiri cukup membosankan karena sekeliling jalan yang nampak hanyalah padang-padang tandus, namun ketika sudah bertemu jalan tak beraspal yang memang dibiarakan bergelombang penuh lubang, maka semua mata yang mengantuk menjadi segar karena tubuh terhentak kekiri-kekanan bahkan sesekali terlontar ke atas, melewati jalan tanah tak rata.
Jalanan rusak memang tak panjang hanya sekitar 30 menit perjalanan (memang sengaja tak diaspal supaya sensasi perjalanan ke Canyon lebih dikenang) usai melewati jalan tersebut tampak jalan aspal kembali dan Anda bersusah payah mempertahankan diri agar tak oleng ke kiri atau ke kanan sehingga mulailah Canyon terlihat dari kejauhan.
Grand Canyon adalah sebuah jurang tebing-terjal, diukir oleh Sungai Colorado, di utara Arizona.
Jurang ini merupakan satu dari Tujuh Keajaiban Dunia dan sebagian besar berada di Taman Nasional Grand Canyon; salah satu taman nasional pertama di Amerika Serikat. Presiden Theodore Roosevelt merupakan salah satu pendukung utama wilayah Grand Canyon, mengunjunginya dalam beberapa kesempatan untuk berburu singa gunung dan menikmati pemandangan alam yang luar biasa.
Jurang ini, diciptakan oleh Sungai Colorado memotong sebuah selat selama jutaan tahun, panjangnya kira-kira 446 km, dengan lebar mulai dari 6 sampai 29 km dan dengan kedalaman lebih dari 1.600 m. Hampir dari 2000 juta tahun sejarah Bumi telah terpotong oleh Sungai Colorado dan anak sungainya lapis demi lapis sedimen ketika Dataran Tinggi Colorado mulai terangkat.
Grand Canyon pertama kali dilihat oleh orang Eropa pada 1540, García López de Cárdenas dari Spanyol.Ekspedisi saintifik pertama ke canyon ini dipimpin oleh Mayor AS John Wesley Powell pada akhir 1870-an. Powell menunjuk ke batuan sedimen yang terbuka di jurang sebagai "daun dalam buku cerita agung". Namun, jauh sebelum masa itu, wilayah ini telah ditinggali oleh Penduduk Asli Amerika yang membangun tempat tinggal di tembok jurang ini.
Skywalk Fenomenal
Potensi Scientis, sejarah serta dipadu dengan keindahan alam yang luar biasa membuat Grand Canyon menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Amerika. Dan baru-baru ini di loksai wisata itu telah dibangun sejenis look out (tempat melihat pemandangan) atau lebih tepatnya lagi disebut skywalk.Kehadiran skywalk berarsitektur fenomenal ini begitu menarik perhatian banyak orang sehingga dinyatakan sebagai salah satu keajaiban arsitektur baru di dunia.
Bangunan berbentuk huruf U ini terbuat dari kaca transparan tebal dan terletak di bibir Grand Canyon di atas ketinggian kira-kira 1,6 kilometer dari darat. Bayangkan Anda menyaksikan pemandangan indah Grand Canyon dari atas jembatan setengah lingkaran yang terbuat dari kaca tembus pandang sehingga seakan-akan tubuh mengapung diudara dengan pemandangan kebawah berupa jurang sedalam 4.000 feet.Luar biasa..!!
Skywalk terletak di Hualapai Indian Reservation,sebuah wilayah penampungan penduduk asli Amerika. Pada saat pembukaanya beberapa waktu lalu, Astronot Apollo 11 Edwin "Buzz" Aldrin serta pemimpin Suku Hualapai menjadi orang pertama yang mencoba berjalan di Skywalk dalam upacara peresmian.
Tim arsitek Skywalk mengungkapkan, struktur ini dapat menahan beban beberapa ratus orang secara terus menerus dan tidak akan terpengaruh oleh terjangan angin yang kerap berembus kencang di Grand Canyon.Dengan berat sekitar 500 ton, Skywalk dibangun berlantai kaca setebal 10 sentimeter dan ditopang besi baja tebal.
Selain tahan atas angin kencang khas daerah ngarai, penahan guncangan (shock absorber) raksasa juga dipasangkan untuk mencegah struktur ini merosot turun akibat berat beban para pengunjung di atasnya.
Perampungan proyek ini membutuhkan waktu selama dua tahun. Proyek ini merupakan salah satu contoh cara suku Amerika asli atau biasa disebut Indian menghasilkan pendapatan melalui sektor pariwisata.
Pembangunan Skywalk ini digagas oleh pengusaha AS kelahiran Shangai, Davin Jin. Investor tertarik dengan proyek ini dan bersedia menanamkan modalnya sebesar USD30 juta. Berdasarkan perjanjian dengan Suku Hualapai, investor akan mengambil separuh keuntungan penjualan tiket hingga 25 tahun ke depan.
Para pengunjung yang ingin berjalan di Skywalk dikenakan bayaran sebesar $25 (sekitar Rp230 ribu) untuk memperoleh tiket masuk ke Skywalk. Sering terjadi beberapa orang yang sudah terlanjur membeli tiket membatalkan niatnya berjalan di atas lembaran kaca tebal itu karena ketakutan akan ketinggian wahana itu.
Kalau sudah begitu, mana mungkin uangnya bisa kembali. Padahal kalau dirupiahkan harga tiket berkisar Rp230.000 rupiah. Aduh, sayang uangnya kan..?
No comments:
Post a Comment